Allah Mustahil Menjadi Manusia

Allah itu kekal (bukan baharu atau fana).
Allah (Tuhan) itu Kekal (Baqa'), kalau sudah disebut ''Kekal'' maka mustahil ''Baharu''(Fana). 

Allah itu Kekal artinya Allah tidak pernah berubah, Kekal (Baqa') artinya Tetap sama, Tiada berubah selamanya, yaitu tiada berawal dan tiada berakhir.

Dalilnya,
Di Al-Qur'an:
 (QS. ar-Rahman: 26-27)
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. DAN TETAP KEKAL DZAT TUHANMU yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” 

Di Al-Kitab:
[Yesaya 40:28]
Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah ALLAH KEKAL yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.

[Ayub 23 : 13]
TB: Tetapi Ia (Allah) TIDAK PERNAH BERUBAH--siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga.

[Maleakhi 3 : 6]
TB: Bahwasanya Aku, TUHAN, TIDAK BERUBAH, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.

[Mazmur 90:2]  
TB: Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya (Kekal) Engkaulah Allah.

[Kejadian 1:1] 
TB: Pada mulanya Allah menciptakan langit (Surga) dan bumi (Dunia). 

Ayat [Kejadian 1:1] ini menjelaskan bahwa Allah itu sudah ada dari zaman dahulu yang tak terbatas hingga kepada masa depan yang tak terbatas, Allah tidak berawal dan tidak berakhir, Allah telah sedia ada dan selama-lamanya tetap ada.

Allah tidak pernah punya sifat baharu (fana); artinya Allah tidak terdiri dari unsur jasmani, daging, darah, tulang dll. Singkatnya Allah itu tidak pernah punya sifat kemanusiaan. Allah itu kekal maka tidak mungkin punya sifat baharu (fana). Allah mustahil baharu (fana).

Baharu (fana) ialah punya permulaan, ada kemudian daripada tiada. Maksudnya; awalnya tiada tetapi kemudian menjadi ada setelah diadakan oleh Allah. 

Allah (Tuhan) sangat berbeda dengan manusia, Allah tidak pernah bisa menjadi satu dengan manusia. Manusia itu Baharu atau fana (tidak kekal), Manusia adalah ciptaan. Allah mustahil menjadi manusia.

Allah mustahil menjadi manusia; Allah tidak pernah berkehendak untuk menjadi manusia karena itu mustahil bagi Dzat Allah. Allah mustahil menjadi manusia bukan karena Allah tidak kuasa, tetapi kuasa tidak takluq (berhubungan) dengan barang yang mustahil. 

Contoh barang yang mustahil bagi Allah adalah "Menciptakan Tuhan", Walaupun Allah Maha Kuasa tetapi untuk menciptakan Tuhan lain yang selain dari Diri-Nya itu adalah mustahil bagi Allah. 

Allah mustahil menciptakan Tuhan, Karena; Setiap ciptaan Allah itu tetap saja tidak bisa lagi menjadi Tuhan, Setiap yang diciptakan oleh Allah (Tuhan) tetap saja tidak akan pernah bisa untuk menjadi tuhan lagi. 

Ciptaan adalah selamanya ciptaan, Ciptaan tidak akan pernah menjadi Tuhan karena ciptaan itu diciptakan (bukan Pencipta). Tuhan itu bukan ciptaan.

Menciptakan Tuhan adalah mustahil bagi Allah, Allah tidak pernah berkehendak untuk menciptakan Tuhan, Karena itu barang yang mustahil bagi Allah. Allah mustahil (tidak mungkin) menciptakan Tuhan lain yang selain dari Diri-Nya bukan karena Allah tidak kuasa, tetapi kuasa tidak takluq dengan barang yang mustahil. 

Bagaimana Allah mustahil menciptakan Tuhan begitulah mustahilnya Allah (Tuhan) menjadi manusia. Allah mustahil menjadi manusia bukan karena tidak kuasa, tetapi kuasa tidak takluq dengan barang yang mustahil. 

Manusia adalah ciptaan Allah dan menjadi ciptaan itu adalah mustahil (tidak mungkin) bagi Dzat Allah. Allah mustahil menjadi manusia bukan berarti Allah tidak kuasa tetapi kuasa (kudrat) tidak takluq dengan barang yang mustahil. Allah juga tidak pernah berkehendak menjadi manusia, karena kehendak (iradah) tidak takluq dengan barang yang mustahil. Allah mustahil menjadi manusia.

Menurut dogma trinitas kristen, Yesus adalah Allah (Tuhan) yang telah menjadi manusia, Sehingga Tuhan berjasmani, berdaging, bisa lapar, bahkan bisa mati. Ini adalah penyesatan, Karena Allah (Tuhan) itu Kekal tidak pernah berubah. Allah tidak terdiri dari unsur jasmani, daging, darah dll. dengan kata lain Allah tidak pernah punya sifat kemanusiaan. Sifat kemanusiaan adalah sifat baharu (fana) yang merupakan sifat-sifat kekurangan. Contoh sifat-sifat kekurangan yang ada pada manusia ialah: lapar, lemah, mati dll. Sifat baharu (fana) adalah sifat mahkluk (ciptaan Allah). Allah tidak pernah punya sifat-sifat kekurangan seperti sifat-sifat kekurangan yang ada pada ciptaan, Karena Allah tidak fana (Roma 1:23-25).
Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada Allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu. (Keluaran 34:14).

Pertanyaan untuk pemuja dogma trinitas: 
  1. Apakah Tuhan punya sifat fana (baharu) atau Apakah Tuhan punya sifat-sifat kekurangan seperti ciptaan?

Pembahasan Populer Lainnya